Saturday, September 15, 2012

Commitment is not only a word

Hai guys... what's up?

Di hari Minggu ini gue mau berbagi pemikiran tentang komitmen. Gue berpikir ini topik yang lagi oke buat diangkat karena komitmen itu selalu ada berkeliaran di sekeliling kita, ya ga? Mulai dari organisasi, kepanitiaan, hubungan pertemanan, kerja, sampai hubungan percintaan butuh yang namanya komitmen. Tulisan gue yang sekarang ini akan lebih banyak ngebahas tentang komitmen sama pasangan aka hubungan cinta. Hahay! 

Seminggu yang lalu gue beli novel judulnya Test Pack, karya Ninit Junita. Awalnya gue ragu beli itu buku. Tapi setelah baca, ternyata oke abis! sumpah deh, lo harus baca bagi yang belum membaca! atau liat fimnya. Kenapa? Karena dari buku itu kita bisa tahu apa sih sebenarnya makna komitmen dalam suatu hubungan percintaan.

Nah, ngomong-ngomong soal cinta nih, gue kepikiran sama yang namanya LDR atau Long Distance Relationship. Gue sih ga pernah tau itu rasanya LDR kayak apa. So, gue bertanya sama beberapa temen yang udah pernah LDR, baik dari sisi cewek maupun cowok.

Dari temen gue yang cewek bilang :
"LDR itu gampang-gampang susah. Mungkin kalo cewek sih fine-fine aja asalkan kedua belah pihak masih jaga komunikasi (sms, telpon, skype, dll). Yang masalah itu sama cowok. Soalnya cowok itu butuh kehadiran Ber, ga kayak cewek."

Temen cewek gue yang lain bilang :
"Intinya sih jaga komunikasi dan saling percaya."

Temen cowok gue bilang :
"Susah, soalnya cowok itu butuh kehadiran. Kalo cuma SMS atau telpon aja berasa kayak pacaran atau menyayangi seseorang yang maya aka ga nyata, ga ada sentuhan atau ada dihadapannya."

Trus, gue ada cerita nih. Cerita ini gue denger dari sahabat lama gue, udah akrab banget lah sama dia hahaha... Kita lagi curhat-curhatan gitu. Trus, dia cerita tentang temennya yang lagi kuliah di pulau Jawa. Temennya itu cewek, sebut aja Mawar *nama korban yang biasa ada di koran lampu merah haha. Si Mawar itu punya cowok yang setia menurut dia. Cowoknya itu sebut aja Reza *bukan nama sebenarnya. Reza juga kuliah tapi beda pulau, yaitu di pulau Sumatera. Kebayang ga tuh buat ketemu susah? Kalo beda kota mungkin masih bisa lah ya bela-belain dua jam naik angkutan umum kayak dari Jakarta ke Bogor. Nah ini, beda pulau gimana mau sering-sering ketemu??

Usut punya usut ternyata si Reza ini punya teman main mesra (sering diajak SMSan, telpon, dan diajak jalan berdua, makan berdua) di kota tempat dia kuliah. Namanya juga perbuatan yang ditutup-tutupi, pasti ujung-ujungnya ketahuan. Entah bagaimana ceritanya, si Mawar ini tau kalo si Reza ngelakuin hal tersebut. Dia marahnya bukan main kata sahabat gue. Kalo gue di pihak dia, gue juga bakal ngelakuin hal yang sama kok hoho... Trus, sahabat gue gatau deh gimana itu kelanjutan hubungan mereka. Yang jelas si Mawar udah kecewa berat sama Reza yang udah mengkhianati kepercayaan dia.

Nah, trus gue tanya lagi ke temen cowok gue yang lain. Bagaimana tanggapan dia tentang hal ini dari pandangan cowok?

Temen cowok gue bilang :
"Ya wajar, kan cuma SMS, telepon, jalan atau makan bareng doang. Ga sampe melakukan hubungan sex kan? Namanya juga cowok Ber, jarang ketemu ceweknya. Dia butuh kehadiran seseorang."

Berdasarkan komen-komen dari temen-temen cowok gue, gue menyimpulkan bahwa cowok itu membutuhkan kehadiran pasangannya. Tapi, bagaimana dengan komitmen yang dia buat?

Gue ga sependapat dengan temen cowok gue itu.Trus gue berpikir, komitmen yang udah dibangun selama ini dikemanain?
Iya kali kalo SMS, telpon, jalan, dan makan barengnya cuma sesekali. Nah ini , ngalah-ngalahin komunikasi sama pasangan sendiri. Mending kalo ga timbul perasaan di antara keduanya. Kalo muncul gimana? Gawat kan? Coba kejadian si Mawar dan Reza itu dibalik. Reza tetap setia dengan komitmennya dan Mawar yang main sama teman mesranya.

Wahai para pria...


Bagaimana perasaan lo kalo lo tau bahwa cewek lo punya teman cowok yang suka ngajak jalan, makan bareng, SMSan, telpon melebihi intensitasnya dia ke lo?

Bagaimana perasaan lo ketika mengetahui bahwa dia membagi perhatian ke cowok lain?

Bagaimana perasaan lo ketika tau alasannya melakukan itu karena keabsenan lo dihadapannya?

Bagaimana perasaan lo ketika kepercayaan yang lo taruh selama ini ternyata sia-sia?

Pernahkah lo berpikir bahwa suatu saat lo bisa aja kehilangan orang yang lo sayangi, karena hatinya udah layu di hati lo dan tumbuh berkembang di hati orang lain?


Apakah cowok masih akan berpendapat itu hal yang dilakukan Reza itu hal yang wajar?

Buat gue pribadi, komitmen tidak hanya sekedar kata-kata. Komitmen itu juga butuh implementasi dalam keseharian (terutama yang udah nikah).

Komitmen...

adalah ketika seorang jablay mendekati lo buat hang out atau makan bareng atau bermesraan sama dia, lo menolak dan lebih memilih untuk menemani pasangan lo di rumah dan bercanda tawa dengan dirinya.

 adalah ketika lo dapat menghilangkan rasa ingin mendapatkan kasih sayang dari jablay ketika pasangan ga bisa ngasih perhatian yang intens ke lo karena dia sakit.

adalah ketika lo ingin pasangan ada dihadapan lo saat ini, namun lo mampu meredamnya. Meredam bukan dengan SMSan, telponan, hang out, atau dinner bareng sama jablay, tapi meredam dengan melihat wajahnya di foto atau memeluk bantal yang ada wangi parfumnya.


adalah ketika lo ga sepaham dengan jalan pikirannya, lo mampu menahan emosi dan menahan keinginan lo buat mencari pelarian atau teman curhat sama jablay.

adalah sebuah kepercayaan, sebuah kejujuran, sebuah perhatian, sebuah kasih sayang, sebuah komunikasi yang baik, sebuah janji suci di antara dua insan manusia.

...Commitment is all about both of us, nothing another person in it...









Read Comments

Friday, August 31, 2012

Isi Hati Wanita

Hollaaaaaa.... Lama banget ga nulis di sini hahaha. Lebih suka nulis di diary pake tangan daripada ngetik. Malam ini gue mau berbagi beberapa status Facebook seorang cewek, yang dulunya dia pernah tinggal sama aku. Yah, dia udah kayak my sista lah. Suka aja status-status FB-nya yang terkadang mencerminkan keinginan atau isi hati seorang wanita. 

Selamat membaca! :)

Tak perlu kau tanyakan karna wanita lebih suka diam.
Tak perlu engkau tanya bagaimana,karna wanita ingin engkau mengerti.
Tak perlu engkau menduga,bila wanita tidakpun pernah berdusta padamu.
Tataplah matanya maka engkau dapatkan segala jawab dlm setiap tanyamu.

Sentuhlah wanita dengan kelembutan sikap dan hatimu,bukan dengan angkuhmu.
Tataplah matanya, maka engkau akan tau isi hatinya.
Tataplah matanya maka kau akan melihat kesedihan dan kepedihan disana.
Tataplah matanya, maka engkau akan dapati kebahagiaan yg membuncah pd sorot matanya.
Tataplah matanya, karna sepandai wanita menyembunyikan perasaan, namun matanya takan mampu sembunyikan'y.


Orang yg palik baik diantara kalian adalah org yg paling baik pada keluarganya.
Tiada org yg memuliakan istri, kecuali org yg mulia.
Dan,,tiada org yg menghinakan istri, kecuali org yg hina.


Cukup satu kali kehilangan tongkat, cukup satu kali.
Jangan dua kali bersalah yang sama, jangan dua kali.
Manusia yang baik bukan yang tidak pernah melakuhkan kesalahan.
Tapi yang menyadari kesalahannya,dan memperbaikinya.


Kita sering merasa takut dan ngeri dengan sesuatu yg belum pernah kita jalani.
Namun tak membuat mentalku surut bila aku harus bergelut dengan maut.
Karena saat2 yg sangat sulit juga pernah dilalui hingga tersisa nafas ini.
Hidup adalah perjuangan. Akhirat adalah tujuan abadi kita.
Aku percaya.. Allah Always be here.


 Dibawah terik matahari yg seakan menggosongkan kulit kita.
Keringat bercucur tiada henti...
Hikmah puasa bisa kita rasakan, betapa bernilai setetes air, betapa amarah hanya mebuang energi dan melemaskan tenaga kita.
Betapa sabar itu berbuah indah.
Ketika waktu berbuka tiba,, akan kita rasakan nikmat Allah yg berlimpah.
Sungguh beruntung kita yg msh diberi rizqi untuk berbuka dan saur.
Banyak diluarsana bahkan setiap hari mereka terpaksa berpuasa, karna tidak ada sdkitpun makanan dan air untuk mereka nikmati.
Masihkah kita merasa gengsi untuk mengucap syukur kepada Allah..?


 Kebiasaan para lajang,ketika mingincar terget menggebu2. Namun ketika telah mendapatkan lupa untuk menjaga. Yg ada kasih syg smakin hilang dan hambar.
''tanamkanlah kasih syg dlm stiap harimu. Jaga dan rawat apa yg tlh ada dlm genggaman agr tumbuh subur dlm ladang cinta kasihmu.''

Bukan isi hati dia sih kalo yang ini, tapi bagus aja buat dibagi ke kalian, hahahaha....
Nabi Muhammad SAW. bersabda: "Mudah2han Allah memberi Rahmat pada seorg perempuan yg berdir mlm dan sholat. Kemudian dia membangunkan suami'y sehingga suami'y itu sholat. Kalu suami'y membangkang,dia akan menyiratkan air pada wajah'y.

Kita takkan tau siapa jodoh qt nanti, mungkin dy org yg qt kenal,mungkin jg qt sama skali tidak mngenal'y.
siapapun dia.. pst dia yg trbaik buat qt.
Maka ikhlas lah dngn ktntuan Allah SWT.

Nah, sebagai penutup. Ini kata-kata mutiara dari gue 
"Muliakanlah aku sebagaimana engkau memuliakan saudara perempuanmu dan ibumu"
 


Read Comments

Saturday, June 9, 2012

LANGGANAN DOSEN

LANGGANAN DOSEN

            Kehidupan kampus penuh dengan kejadian-kejadian tragis, penuh haru, romantis, bahkan lucu. Kejadian-kejadian ini tidak lepas dari perilaku mahasiswa dan mahasiswi yang berbeda pada setiap individu. Dari sekian banyak penghuni kampus, aku tertarik pada salah satu mahasiswi. Aku tidak terlalu mengenalnya, tetapi aku sering mendengar kisahnya. Ya, dia sering menjadi buah bibir karena tingkah lakunya.
            Teman-temanku yang sering membicarakannya. Mereka menyebut gadis berkulit sawo matang itu dengan nama Elodea. Dea, sapaan akrabnya, sering melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan gelak tawa bagi orang sekitarnya. Sifat pelupa, suka melamun, dan sok tahu membuat dirinya menjadi bahan ejekan oleh para sahabatnya. Walaupun begitu, dia menanggapi hal tersebut dengan tawa.
            Ada beberapa kejadian konyol yang dia perbuat. Kejadian-kejadian ini membuatnya harus menjadi langganan dosen alias sering berurusan dosen. Kejadian itu diceritakan oleh teman satu kostanku, yang notabenenya adalah teman sekelas Dea. Kejadian ini bermula dari jejaring sosial yang sedang digandrungi saat ini. Dia memasang status Facebook melalui handphone,”Salah pilih jurusan gak ya? Mudah-mudahan enggak”. Selang sepuluh menit, status Facebooknya dikomentari oleh para teman-temannya. Dea membalas status tersebut satu persatu tanpa menunggu foto profil pemberi komentar terlihat. Salah satu pemberi komentar itu di dalam status Dea berkata,”Semangat ya, kamu pasti bisa kok”. Dea mencoba untuk mengingat wajah si pemberi komentar tersebut dari nama lengkapnya. Kemudian dia membalas,”Terima kasih Kurnia… :)“.
Keesokan harinya, dia duduk terpaku di depan laptop. Dia membuka kembali beranda profil Facebooknya. Statusnya semalam dia baca kembali. Dia menemukan hal yang aneh. Dea berkata,”Lah, kok tua?”. Si pemberi komentar statusnya memasang foto seorang ibu berambut pendek dan tidak terlalu jelas. Dia meyakini bahwa si pemberi komentar bernama Kurniawati Melata Cantika merupakan temannya dulu di bangku SMP, sehingga seharusnya yang terpampang di profile picture adalah foto gadis muda. Namun untuk memastikan, dia membuka profil orang tersebut.
Mata gadis berwajah melayu itu pun langsung membelalak. Tangan kanannya menutupi mulut mungilnya. Si pemberi komentar itu tidak lain dan tidak bukan adalah Ibu Wati alias Kurniawati Melata Cantika, dosen mata kuliah Manajemen Pangan. “Wah, gawat nih!”, pikir Dea. Jemari dia pun dengan cepatnya menghapus balasan komentar di statusnya. Gadis itu pun langsung mengetik permohonan maaf di dinding Ibu Wati. Pelajaran yang dapat diambil adalah jangan sok ingat dan sok tahu dengan teman lama kalau tidak terlalu yakin dengan nama panjangnya.
            Tidak hanya kejadian itu. Ada lagi kejadian yang membuat aku menggelengkan kepala ketika mendengarnya. Kejadian ini berawal dari ujian tengah semester. Ujian ini sudah berlalu sejak dua minggu yang lalu. Para mahasiswa tidak sabar melihat nilai mereka, begitu pula dengan Dea. Nilai kuliah Manajemen Pangan pun dipajang. Nilai Dea tidak ada tertulis di sana. Di kertas itu pun tertulis bahwa Dea diharuskan untuk menghadap Ibu Wati secepatnya.
            Pintu kantor dosen diketuk. Suara dari dalam ruangan itu mempersilakan untuk masuk. Senyuman manis tersungging di bibir mungil Dea. Ibu Wati berdiri dan berjalan menuju arahnya sambil membawa beberapa kertas. “Kamu kok tidak mengisi jawaban di lembar soal ujian De?”, tanya Ibu Wati seraya menyodorkan kertas-kertas tersebut. “Ah, yang benar Bu? Saya merasa saya sudah mengisi semua soal dengan baik”. “Coba kamu lihat dulu baik-baik”, mata Bu Wati menuju ke kertas.
            Dea membuka kertas satu persatu. Di halaman pertama dan kedua, dia disuguhi dengan soal essay. Di soal itu ada coretan jawaban Dea. Di lembar berikutnya, Dea melihat soal pilihan ganda. Hal ganjil yang terlihat adalah jawaban pilihan ganda itu masih bersih alias tidak ada coretan untuk memilih jawaban yang tepat. Dia yakin bahwa saat ujian dia telah memilih jawaban yang tepat. Bola matanya bergeser ke arah soal dengan teliti. Dia mendapati bahwa dia baru menjawab dengan menyilang huruf di soal tersebut. “Astaga!”, dia menepuk jidat. Dea belum memindahkan jawaban tersebut ke tempat seharusnya. Kebiasaan itu sering dia lakukan bila menjawab soal pilihan ganda.
            Beralih ke cerita lain tapi masih berkaitan dengan si buah bibir. Kejadian ini berlangsung pada saat praktikum pengolahan pangan. Dosen pembimbing praktikum, Ibu Herlina, sedang membantu para mahasiswa untuk mengolah daging sapi menjadi bakso yang lezat. Setelah melalui proses penggilingan, daging merah itu masuk ke tahap pencampuran dengan bahan-bahan lainnya. Bu Herlina terlihat mencari-cari sesuatu. “Pisau homogenizer-nya mana ya?”, tanyanya kepada para mahasiswa yang berada di hadapan dan sebelahnya. Para mahasiswa saling bertatapan satu sama lain, kecuali Dea. Dia sedang terdiam dan termenung sendirian.
“Hmm, di mana ya pisaunya? Perasaan tadi ditaruh di sini”, ucap Gisela dengan muka bingung, yang berada di samping kiri Dea. Ucapan itu sontak membangunkan Dea dari lamunannya. “Pisau?”, tanya Dea ke Gisela. Gisela hanya menggangguk. Dea melemparkan pandangannnya ke samping kanannya. Pisau dengan pegangan kayu terlihat di atas meja dan agak tertutupi oleh plastik putih. Dia mengambilnya dengan segera. “Ini pisau yang Ibu cari”, ujar Dea sambil menyodorkan pisau ke arah Ibu Herlina. Suasana jadi hening seketika ketika Bu Herlina mengambil pisau tersebut. Selang beberapa detik, tawa membuncah dengan kerasnya dari para mahasiswa yang ada di situ. “Hahahaha…Dea, pisau sayur digunakan untuk homogenizer. Jangan ngaco kamu ah”, kata Gisela sambil terus tertawa. Bu Herlina juga ikut tertawa terbahak-bahak melihat adegan tersebut. Ridwan yang berada berseberangan berkata,”Sakti banget kamu De. Memang deh, gak ada yang bisa nandingin kamu, hahaha. Dasar Dea de Pisau!”.
Itulah tiga cerita dari si buah bibir yang konyol. Masih banyak cerita-cerita yang lebih seru dan mengocok perut dari berbagai individu di kampus. Hidup di kampus memang terkadang membosankan. Dengan adanya orang seperti Elodea, membuat suasana kuliah yang jemu menjadi lebih ceria karena dapat membuat orang di sekelilingnya tertawa. 

(Cerita ini didedikasikan penulis untuk pembully sakti P4 : Bray, Dipet, Om, Kudanil)

Created by Beber


                                                                                                           
                                                                                           
Read Comments